Berburu si Capit Biru di Spot Kali Sepahit Pekalongan
Kamis, Agustus 2nd 2018.Para mania, memancing tidak hanya melulu menargetkan ikan, baik ikan air tawar maupun ikan laut. Banyak target selain ikan seperti Belut, Cumi, Lobster, Gurita dan udang yang bisa kita pancing. Sensasi memancingnya pun tidak kalah dibandingkan memancing ikan di air tawar maupun air asin.
MM kali ini bergerak menuju kota batik Pekalongan tepatnya ke sebuah spot sungai yang oleh penduduk lokal dikenal dengan nama Kali Sepahit. Untuk memancing si Capit Biru atau Udang Galah. Kali Sepahit terletak di kabupaten Pekalongan yang dengan sangat mudah kita jumpai apabila kita aedang melintas di jalur utama pantai utara Jawa atau Pantura. Untuk sampai disanapun aksesnya sangat gampang dan bisa kita tempuh dengan menggunakan transportasi roda dua maupun roda empat.
Kelezatan udang galah sudah tidak disangsikan lagi oleh para pecinta kuliner seafood. Disamping nilai jual Udang Galah yang tinggi, sensasi mancing Udang Galah pun ternyata bak magnet mancing Udang Galah. Tak jarang beberapa pemancing ketagihan mancing Udang Galah baik sekedar melepas penat maupun bertujuan untuk dijual kembali dengan harga yang cukup tinggi di pasaran.
Kali ini MM cukup beruntung karena seorang angler lokal bernama Kusmanto atau yang akrab disapa Mbah Kus bersedia mengajak MM mengeksplor langsung Kali Sepahit untuk berburu si Capit Biru. Memancing udang galah sangat berbeda dengan memancing ikan pada umumnya. Perbedaannya terletak pada penggunaan piranti dan teknik khusus yang nantinya akan dijelaskan Mbah Kus secara detail.
Untuk memancing Udang Galah, pemancing lokal pekalongan biasa menggunakan piranti mancing dengan spesifikasi joran yang bertipikal sangat lentur (sekitar 1-2/3 lbs). Joran yang biasa digunakan para angler kota batik ini biasanya memodifikasi sendiri berbahan dasar pucuk tegek bagian paling atas yang sudah tidak terpakai lagi (bisa dari tegek carbon maupun fiber). Untuk senarnya menggunakan senar berdiameter kecil dengan line test sekitar 2-4 lbs dan mata kail kecil no 3/4.
Penggunaan piranti kecil dan lentur bertujuan agar lebih gampang memberi tanda kepada kita apabila udang galah menyambar umpan kita. Karakter makan Udang Galah yang “lembut” ketika memakan umpan kita terbilang gampang-gampang susah bagi kita untuk memancingnya. Disinilah ketelitian, kesabaran dan fokus pemancing diuji agar bisa strike dan sukses mendaratkan Udang Galah ke permukaan.
Dengan menggunakan perahu sampan kecil dan sederhana milik Mbah Kus, kami pun mulai menyusuri Kali Sepahit. Langkah awal yang kami lakukan adalah mencari umpan untuk menggoda si Capit Biru. Umpan yang digunakan untuk memancing Udang Galah di Kali Sepahit ternyata adalah Udang berukuran kecil atau yang lebih kita kenal dengan Udang Rebon.
Berburu si Capit Biru di Spot Kali Sepahit Pekalongan
source : mancingmania.com