Mancing Wader Spot Kemiri Kepanjen
Jumat, Agustus 3rd 2018.Adalah Hasan Sobo Kali dan Cak Prayitno (Cak Yit) yang dengan senang hati melayani pencarian spot baru nan alami. Tanggal 26 Desember 2017 pukul 08:00 WIB menjadi momentum perjalanan ke Malang bagian Kepanjen. Saya berangkat sendiri dari daerah Kalimeri dan janjian di jalan bersama duo waderer PMW. Ada cobaan awal yang terjadi saat memasuki kawasan Kota Kepanjen, saat masuk SPBU untuk mengisi bahan bakar, sudah ikut antri ternyata kunci motor tidak ada. Memang sebelumnya kunci ini mudah lepas dan sudah saya pasang tali pengait lengkap dengan gantungan minnow tanpa kail (pemberian sahabat mancing dari Jogja kulone Progo). Segera mengambil keputusan tidak mungkin balik menyusuri jalan demi segenggam kunci bertali merah. Maka saya meluncur ke kota. Atas informasi seorang Bapak Tukang Parkir akhirnya tukang kunci ketemu.
Spot ini bukan hanya sekadar sungai tapi kawasan luas yang menjadi ‘pemasok’ dan penampung air untuk Sungai Brantas. Oleh orang setempat dianalogikan sebagai kepala Sungai Brantas, cabang hulu. Udara Sejuk dan cuaca pada awalnya yang cukup bersahabat, kami langsung beraksi. Memilih spot dekat dengan warung yang didirikan oleh warga setempat. Tempat berlindung dari hujan dan kuliner bagi para pemancing.
Umpan yang kami pakai bervariasi. Cak Yit konsisten dengan jurus lumut dan tegeg panjang. Hasan Sobo Kali menggunakan umpan tempe mendol yaitu campuran tempe dengan kunyit dan sebelas bumbu rahasia. Sementara saya menggunakan umpan biskuit klik, biskuit favorit pemancing dengan dua varian, murni dan campur telur. Hasilnya sabuk hitam jagad perwaderan dipegang oleh Hasan Sobo Kali yang selalu plung nyut dan tul tul slup, Terbukti ikan target walau secara spesies dalam dunia hewan sama tapi untuk selera makan menyesuaikan dengan kearifan lokal pemancing daerah setempat.
Spot Kemiri Kepanjen termasuk spot yang potensial untuk beragam jenis dan ukuran ikan. Ada mujair/nila dengan beragam ukuran, bader, masheer, dan wader pari tentunya. Menurut penuturan warga setempat yang beraktivitas sebagai pencari ikan, saat ini ikan di daerah ini mengalami penurunan, mungkin karena penggunaan alat pencari ikan yang kurang bersahabat dan merusak alam: Potas dan strum.
Mancing Wader Spot Kemiri Kepanjen
source : Roikansoekartun.com