Mengenal Lebih jauh Istilah Musim Angin Baratan dan Angin Timuran
Jumat, Agustus 3rd 2018.Mengenal Lebih jauh Istilah Musim Angin Baratan dan Angin Timuran
Ada 2 musim angin yang biasa terjadi di negara kita tercinta Indonesia ini. Kedua musim angin tersebut adalah musim angin baratan dan timuran. Di beberapa daerah, musim angin baratan dan timuran merupakan penanda dan indikator bagi beberapa nelayan dan pemancing untuk berangkat melaut maupun memancing.
saya akan menjelaskan tentang musim angin dan baratan dan timuran secara detail agar para mania bisa lebih teliti dan berhati-hati dalam memilih waktu yang tepat untuk memancing khususnya di laut.
1. Angin Musim Barat/Angin Muson Barat
Musim angin baratan adalah angin yang berhembus dari Benua Asia (musim dingin) ke Benua Australia (musim panas) dan mengandung curah hujan yang banyak di Indonesia bagian Barat. Hal ini disebabkan karena angin melewati tempat yang luas, seperti perairan dan samudra. Contoh perairan dan samudra yang dilewati adalah Laut China Selatan dan Samudra Hindia.
Angin Musim Barat menyebabkan Indonesia mengalami musim hujan. Angin ini terjadi antara bulan Oktober sampai bulan April. Kondisi ini tentu diperparah dengan ombak laut yang cukup ganas serta badai angin. Nelayan setempat, meyebut musim ini sebagai musim “paceklik” karena banyak nelayan yang tidak berani melaut.
Pada musim ini, nyaris seluruh perairan seperti tidak ada ikannya. Untuk itu, jika memaksa memancing pada musim ini siap-siap saja para mania untuk gigit jari.
2. Angin Musim Timur/Angin Muson Timur
Musim angin timuran adalah angin yang mengalir dari Benua Australia (musim dingin) ke Benua Asia (musim panas) sedikit curah hujan (kemarau) di Indonesia bagian Timur karena angin melewati celah- celah sempit dan berbagai gurun (Gibson, Australia Besar, dan Victoria). Ini yang menyebabkan Indonesia mengalami musim kemarau. Terjadi pada bulan Juni, Juli dan Agustus, dan maksimal pada bulan Juli.
Pada saat timuran, biasanya angin bertiup kencang mulai pagi hingga malam hari dengan iringan badai dan gelombang laut yang besar. Pada musim ini, ketinggian gelombang bisa mencapai 1-2 meter. Karena gelombang tinggi, beberapa nelayan dan pemancing menjalankan aktifitasnya pada malam hari.
Biasanya, aktifitas ini disebut “ngambur” karena saat menangkap ikan menggunakan alat penerang berupa obor. Saat memancing, para nelayan hanya bisa mendapatkan beberapa jenis ikan seperti Ikan Tambak, Jerapa, Kakap Putih, dan beberapa jenis ikan yang hidup diantara batu karang.
Source:mancingmania.com