Tips dan Trik Sukses Mancing Barramundi di Sungai

Tips dan Trik Sukses Mancing Barramundi di Sungai

Pernahkah para mania gagal memancing Barramundi karena lokasinya tidak diprediksi sehingga rencana para mania tidak berhasil? Lazimnya, tidak ada satupun angler di dunia ini yang menginginkan keboncosan terjadi dalam trip memancingnya.

Barramundi atau Kakap Putih merupakan salah satu target ikan para pemancing Nusantara juga mancanegara. Habitatnya yang berada di muara bahkan di sungai selalu memberikan kesan dan sensasi tersendiri ketika para pemancing sedang fight dengan ikan yang kerap melompat ke atas air apabila mulutnya tersangkut mata kail pemancing ini.

Tips agar sukses menaklukkan ikan Barramundi yang hidup di perairan sungai. Ikan Barramundi mempunyai kemampuan untuk beradaptasi dengan cepat pada kondisi perairan payau ke perairan asin (laut) ataupun sebaliknya.

Sehingga sering seorang pemancing mendapatkan barramundi di sungai dengan berbagai variasi ukuran. Hal ini biasa terjadi karena sistem salinitasnya memang memungkinkannya demikian. Makanan ikan Barramundi terdiri dari kelompok ikan kecil dan udang-udangan.

Karakteristik sungai tempat habitat Barramundi

Sungai lebar, mempunyai penampang basah permukaan semisal 30 meter dengan kedalaman cukup untuk ukuran ikan setara 5kg.

Debit aliran air kontinu

Tidak terlalu sering terjadi air bah atau air kiriman dari lokasi atas. Salinitas tipe airnya adalah air payau atau intrusi air laut saat pasang. Sejauh air air laut pasang bisa mencapai aliran sungai di darat, maka sejauh itu memancing predator satu ini bisa dilakukan.

Warna air sungainya relatif bersih dapat berwarna hijau (algae) atau kuning atau coklat (mirip air teh). Berada di lubuk (cekungan/ kedalam sungai pada suatu alur).

Lokasi sungai yang ideal bagi habitat Barramundi

1. Sungai relatif bebas dari kotoran berupa sampah, oli dan kayu-kayu terapung. (para mania tidak akan pernah menemukan ikan Kakap Putih ini pada air sungai yang banyak sampah, ikan ini tergolong pemilih lokasi yang bersih).
2. Lokasi banyak tonggak, kayu menancap ataupun bakau, bekas jembatan atau di pile cap
3. Bila di alur sungai ada aktifitas kegiatan bongkar muat atau pelayaran, akan lebih baik jika para mania memancing di sekitar lokasi kegiatan di bagian hulu (arah laut).
4. Bila memancing di sungai dengan tepinya tumbuhan paku-pakuan, sebaiknya telusuri lokasi badan sungai dengan lubuk yang mempunyai posisi luas dan dalam.
5. Jika para mania mendapatkan ikan ini di saat pemancingan yang para mania lakukan, maka kunjungi lokasi ini sekitar 1-2 bulan kemudian karena semakin sering para mania kunjungi lagi, semakin banyak waktu sia-sia yang terbuang.
6. Bila memancing di sungai dengan tepian batu atau tonggak kayu, carilah lubuk air yang dalam dan sebaiknya posisi para mania berada di bagian hilir (atas), usahakan umpan bergerak di antara hulu dan hilir sekitar lubuk.
7. Jika alur muara sungai menyempit dan terdapat tanggul kayu, tanggul batu aau kanan kirinya tekstur tanahnya keras berbatu maka sebaiknya para mania memancing di sekitar persis muara, jangan jauh-jauh dari muara.